My Blog List

Saturday, July 21, 2012

SAMARINDA KOTA YANG TERPURUK DAN SOLUSINYA


Samarinda orang mendengarnya sebagai kota yang indah, rapi, bersih, dan terawat karena daerahya dilalui sungai Mahakam, tapi itu hanya sebagian dari daerahnya saja yang rapi(daerah perumahan), sebagian besarnya tak terawat sama sekali bahkan tak tersentuh juga jujur ku katakan meskipun ku orang samarinda tapi ku jijik sekali melihatnya sampah-sampah berserakan dimana-mana, orang membuang sampah juga seenaknya saja nanti jikalau hujan datang dan banjir yang disalahkan adalah pemerintahnya yang tidak bertanggung jawab atas semua itu, sebenarnya pemerintah tidak pernah salah yang salah itu sebenarnya adalah rakyatnya yang sembarangan saja dan seenaknya saja maunya sendiri saja. Rakyat di Samarinda ini di andaikan anak yang bru lahir saja yang tidak bisa apa-apa hanya bisa meminta, menangis, dan melihat saja, mata mereka hanya bisa melihat dan menyksikan dan berbicara seenaknya saja bahwa pemerintah harus ini harus itu tapa mereka tidak memikirkannya. Jikalau ada orang yang mengatakan pemerintah kurang tegas itu memang tapi kalau pemerintah kurang memerhatikan itu salah. Pemerintah Kota Samarinda memang kurang tegas dalam menangani tiap masalahnya padahal masalah di Samarinda itu hanya satu saja tidak banyak yaitu “Banjir” yang diterpa banjir bukan hanya Samarinda saja tapi banyak daerah-daerah yang di Kalimantan Timur jika hujan itu 1 hari 1malam. Ini disebabkan karena kurang disiplinnya warga yang seenaknya saja membuang sampah. Yang sering membuang sampah sembarangan adalah orang-orang kota dan orang yang berkendaraan roda empat mereka bisa membuang sampah dengan melemparnya di parit-parit pingir jalan mereka berpikir itu hanya sampah kecil(ringan) saja tapi jika terus menerus itu akan membuat parit-parit buntu(tersumbat), selain itu di kota Samarinda ini juga kurangnya daerah hijau, semua sudah hilang tidak ada kata hijau lagi di samarinda ini jikalau melihat daerah kotanya, yang bisa dilihat adalah betapa kumuhnya kota ini tidak ada perubahan yang berubah hanya jalanan saja yang di aspal tapi itu hanya sebagin jalan saja, yang rusaknya tidak parah saja diasapal sedangkan daerah yang sangat parah seperti di Jalan Jakarta, MT. Haryono, Suryanata, Pramuka, Ks Tubun, Kemangi, dan daerah di jalan menuju Sambutan tidak sama sekali diubah atau disentuh itu mungkin juga disebabkan kurang tegasnya Pemerintah Samarinda. Selain itu juga penambangan yang membuat kurang resapan air oleh pohon, jikalau itu ditutup selesai menambang okelah tapi ini ini hanya dibiarkan saja seperti anak kecil saja ketika sudah bosan ditinggalkan dan tidak disentuh seperti tidak punya rasa tanggung jawab besar sama sekali. Aku lantas berfikir lebih baik aku tidak pernah tinggal disini ditimbang merasakan pahitnya tinggal di kota yang tidak terurus kebersihannya. Bukan hanya di kota saja yang berserakan sampah tapi sampai di sungainya pun juga ikut kena sasaran tempat buang sampah, sungai yang paling kotr(kumuh) di Samarinda in yaitu sungai Karanghumus yang daerahnya berdekatan dengan pasar segiri. Pasar segiri itu juga merupakan pasar kumuh selain pasar kedondong, pasar itu jika dilewati sebagian orang maka orang itu akan menutup mulut dan hidung karena bau yang sangat menyengat seperti selayaknya sampah. Jikalau pasar kedondonng itu bau sampah itu  wajar karena daerahnya berdekatan denga tempt pembuangan sampah itu sebenarnya tidak wajar. Menurut ku di setiap bulannya diadakannya bersih kota agar kota Samrinda bersih dan sehat dan merelokasi orang-orang(warga) yang tinggal di pinggir sungai agar tidak mengganggu jalannya air itu dan juga memberi aman warga itu sendiri dan juga member peringatan bagi penambang jika selasai menambang tidak menutupnya maka harus dikenakan denda sebanyak jumlah pendapatan perusahaan penambang itu sendiri agar terciptanya sebuah kota yang bersih bebas bencana. Selain dari masalah banjir Samarinda memiliki pendidikan yang kurang memadai hanya sekolah-sekolah bermutu saja seperti SMA 1, SMA 2, SMA 3, SMA 4, SMA 5, SMK 1, SMK 7 hanya sekolah-sekolah itu saja yang memiliki kepastian guru-guru yang berkualitas tinggi atau tanggung jawab sebagai guru yang sudah diberi tugas unntuk mengajar sampai akhir dan tanpa jasa. Sekolah ku sendiri saja tidak mendapatkan hal-hal itu meskipun juga sudah termasuk sebagai sekolah yang berkualitas tapi fasilitas yang kurang memadai guru-guru yang kurang disiplin atau tegas hanya guru yang sesuai standar kuarang lebih hanya 70% saja yang bermutu sisanya hanya masuk kemudian keluar tidak kembali lagi atau hanya memberi soal kemudian gurunya diam saja terkadang gurunya juga jarang masuk mempunyai rasa tanggung jawab saja, seharusnya sih dia harus menyuruh guru lain untuk mengisi kalau dia tidak masuk agar kelas itu tidak kosong dan juga muridnya tidak berkeliaran di ruang kelas supaya tidak di kira tidak di urusi oleh guru dan sekolahannya. Sekolah ku ni juga merupakan sekolah faforit di kota Samarinda tapi itu cuma nama saja jikalau faforit tidak akan menemukan sebuah alat-alat bengkel yang sudah tua dan kamar kecil(wc) yang tidak terawat meskipun tiap hari jum’at.nya diadakan bersih kampus tapi tetap saja kotor haduh namanya juga orang paling anti yang namanya bersih-bersih, mungutin sampah paling anti sukanya cuma ngotori saja tidak mau bersihkan terkadang jikalau di suruh membersihakn aja malah larikan diri ke kantin itu tidak hanya satu sekolahan saja tapi semua sekolah kemungkinan seperti itu paling juga yang tidak seperti itu hanya anak-anak yang baik saja. Sudah masalah kebersihan dan perbaikan jalan belum selesai ditambah lagi pendidikannya yang kurang sesuai dengan standar pendidikan. Jikalau orang-orang pada anti sama yang namanya bersih-bersih kemungkinan tempat kita tingal ini akan menjadi tempat sampah. Menurut ku ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Pemerintah untuk menanggulangi kota itu jika 1 kota berhasil maka kota lain pasti juga akan sesuai dengan keinginan dan standard yang merubah kota sebenarnya bukan pemerintahnya tapi warganya dengan bantuan pemerintah yang berusaha menciptakan kota yang indah, bersih, rapi, dan tertata selain itu juga diadakan tiap 1 minnggu  sekali diadakannya hari bebas polusi kendaraan yaitu pelarangan penggunaan kendaraan yang berbahan bakar jika mau berangkat sekolah, ke kantor dan pergi kerja jadi mereka hanya mengunakan seeda sebagai alternative dan juga bebas polusi dan sehat. Ini harus diakukan jika mau berada di tempat yang diinginkan ada sebuah pepatah yang pernah ku dengar ”jika merasa tidak enak dengan tempat yang kamu tempati maka ubahlah tempat itu sesuai dengan kesukaan orang disekitar mu”. Aku menulis bukan sembarangan tapi sesuai dengan apa yang ku lihat dan kurasakan dan juga bukan asal karena ku juga ingin perubahan yang diubah oleh rakyat dan pemerintah dan dinikmati oleh rakyat dan pemerintah yang diubah bkan hanya 1 daerah atau 1 tempat saja tapi yang diubah itu jalur utama kota dan di daerah sekitar mahakam yang butuh diubah seperti selayaknya kota tepian yang bersih dan ramahseprti kota yang pernah mendapat julukan kota bersih dan orang akan terasa nyaman tinggal di samarinda tidak terusik lagi karena masalah jalan yang rusak, banjir di tiap hujannya, dan sampah yang berserakan dimana-mana. Dan ku harap setelah orang membaca ini mungkin orang akan berfikir sama dengan diriku, aku tidak menulis nama sekolahan ku karena ku hanyan butuh pengertiannya saja bagi yang merasa saja bila tidak berkenan silahkan saja.

No comments:

Post a Comment