Disuatu
kehidupan kesehari- hari kitasering berkomunikasi dan berpesan tetapi kita
sendiri tidak mengetahui apa itu komunikasi dan pesan itu sendiri. Komunikasi merupakan suatu proses
interaksi antar sesama makhluk hidup antara satu individu dengan individu lain
untuk memberikan suatu pesan atau informasi, komunikasi biasa terjadi apabila
individu bertemu dengan induvidu atau antara kelompok dengan kelompok lain
disuatu tempat atau daerah dimana merka biasa salinng tukar informasi, Pesan
dan Pendapat. Berikut pengertian komunikasi murut beberapa ahli :
Ø
Menurut Harold D. Lasswell Komunikasi
pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa?
dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa?
Ø
Menurut
Raymond Ross Komunikasi adalah proses
menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu
penerima pesan membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan
yang dimaksudkan oleh komunikator.
Ø
Menurut
Gerald R.Miller Komunikasi terjadi saat
satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk
mempengaruhi perilaku mereka.
Ø
Menurut
Everett M. Rogers Komunikasi adalah
proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Ø
Menurut
Carl I. Hovland Komunikasi adalah suatu
proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan
menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
Ø
Menurut
New Comb Komunikasi adalah transmisi informasi
yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima
Ø Menurut Bernard Barelson & Garry A. Steiner Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata,
gambar, grafis, angka, dsb.
Ø Menurut Colin Cherry Komunikasi
adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk
mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang
ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Ø Menurut
Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia
menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication
is the process by which a system is established, maintained and altered by
means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah
suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan
bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan
aturan.
Ø Menurut
William J. Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan
diberi arti.
Komunikasi dan pesan saling terkait satu sama lain karena pesan merupakan
salah satu unsur dalam komunikasi itu sendiri.
Pesan
adalah suatu informasi atau kabar yang ingin disampaikan dari seseorang ke
orang lain baik yang berupa lisan maupun tertulis atau melalui media
Komunikasi. Isi daripesan itu sendiri bissa berupa Ilmu pengetahuan,Hiburan,
Media informasi, Nasihat Atau Propaganda.
Pesan
pada dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya konkret agar dapat dikirim dan
diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya menciptakan sejumlah
lambang komunikasi berupa suara, mimik, gerak – gerik, bahas lisan, dan bahasa
tulisan
Pesan
dapat dimengerti dalam tiga unsur yaitu kode pesan, isi pesan dan wujud pesan.
Ø Kode
pesan adalah sederetan simbol yang disusun sedemikian rupa sehingga bermakna
bagi orang lain. Contoh bahasa Indonesia adalah kode yang mencakup unsur bunyi,
suara, huruf dan kata yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai arti.
Ø Isi
pesan adalah bahan untuk atau materi yang dipilih yang ditentukan oleh
komunikator untuk mengomunikasikan maksudnya.
Ø Wujud
pesan adalah sesuatu yang membungkus inti pesan itu sendiri, komunikator
memberi wujud nyata agar komunikan tertarik akan isi pesan didalamnya.
(Siahaan,1991:62).
Selain
hal tersebut di atas, pesan juga dapat dilihat dari segi bentuknya. Menurut
A.W. Widjaja dan M. Arisyk Wahab terdapat tiga bentuk pesan yaitu:
1. Informatif
Yaitu untuk memberikan keterangan fakta dan data kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri, dalam situasi tertentu pesan informatif tentu lebih berhasil dibandingkan persuasif.
2. Persuasif
Yaitu berisikan bujukan yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan sikap berubah. Tetapi berubahnya atas kehendak sendiri. Jadi perubahan seperti ini bukan terasa dipaksakan akan tetapi diterima dengan keterbukaan dari penerima.
3. Koersif
Menyampaikan pesan yang bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi bentuk yang terkenal dari penyampaian secara inti adalah agitasi dengan penekanan yang menumbuhkan tekanan batin dan ketakutan dikalangan publik. Koersif berbentuk perintah-perintah, instruksi untuk penyampaian suatu target.
Secara
umum, jenis pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal
dan non-verbal.Pesan
verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat
dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya. Sedangkan,
pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan
kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik,
tingkah laku,
mimik wajah,
atau ekspresi muka pengirim pesan.
Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli
yang timbul.
Menurut
Cassandra dalam Cangara (2014 : 11) Bahwa terdapat dua model penyusunan pesan
yakni yang bersifat informative dan penysunan yang bersifat persuatif.
1. Penyusunan Pesan yang Bersifat
Informatif
Model penyusunan pesan yang bersifat informatif lebih banyak
ditujukan pada perluasan wawasan dan kesadaran khlayak. Prosesnya lebih banyak
bersifat difusi atau penyebaran, sederhana, jelas, dan tidak banyak menggunalan
jargon atau istilah-istilah yang kurang populer di kalangan khalayak.
Ada
empat macam penyusunan pesan yang bersifat informatif, yakni:
Ø Space Order, penyusunan pesan yang melihat
kondisi tempat atau ruang, seperti international, nasional, dan daerah.
Ø Time Order, penyusunan pesan berasarkan waktu
atau periode yang disusun secara kronologis
Ø Deductive Order, penyusunan pesan mulai dari hal-hal
yang bersifat umum kepada khusus. Misalnya penyusunan GBHN
Ø Inductive Order, penyusunan pesan yang dimulai dari
hal-hal khusus ke hal-hal yangb bersifat umum.
Model
penyusunan pesan informatif banyak dilakukan dalam penulisan berita dan artikel
oleh para wartawan dengan memakai model piramid.
2. Penyusunan Pesan yang Bersifat
Persuasif
Model penyusunan pesan yang bersifat persuasif memiliki
tujuan untuk mengubah persepsi, sikap dan pendapat khalayak. Sebab itu,
penyusunan pesan persuasif memiliki sebuah proposisi. Proposisi disini ialah
apa yang dikehendaki sumber terhadap penerima sebagai hasil pesan yang
disampaikannya, artinya setiap pesan yang dibuat diinginkan adanya
perubahan.
Menurut Cangara (2004:113) bahwa terdapat beberapa cara yang
dapat digunakan dalam penyusunan pesan yang memakai teknik persuasi, antara
lain :
Ø Fear Appeal, motode penyusunan pesandengan menimbulkan
rasa ketakutan kepada khalayak. Sebenarnya khalayak kurang senang menerima
pesan yang disertai ancaman yang menakutkan, sebab meraka tidak memiliki
kebebasan untuk menentukan sikap dan mengemukakan pendapatnya. tetapi dalam hal
tertentu, khalayak harus menerima karena bisa mengancam dirinya.
Ø Emotional Appeal, cara penyusunan atau penyampaian
pesan dengan berusaha menggugah emosional khalayak. misalnya dengan
mengungkapkan masalah suku, agama, kesenjangan ekonomi, diskriminasi, dan
sebagainya. Bentuk lain dari emotional appeal adalah propaganda. dalam
komunikasi bisnis, propaganda banyak sekali digunakan dalam bentuk iklan, agar
konsumen bisa membeli barang.
Ø Reward Appeal, cara penyusunan atau penyampaian
pesan menawarkan janji-janji kepada khalayak. dalam berbagai studi yang
dilakukan dalam hubungannya dengan reward appel, ditemukan bahwa dengan
menjanjikan uang Rp. 1 juta, seorang cenderung mengubah sikap daripada menerima
janji uang Rp. 50 ribu.
Ø Motivational Appeal, teknik penyusunan pesan yang
dilakukan bukan karena janji-janji, tetapi disusun untuk menumbuhkan internal
psikologis khalayak sehingga mereka dapat mengikuti pesan-pesan itu, misalnya
menumbuhkan rasa nasionalisme atau gerakan memakai produksi dalam negeri.
Ø Humoris Appeal, teknik penyusunan pesan yang
dilakukan dengan humor, sehingga penerimaan pesan khalayak tidak merasa jenuh.
Pesan yang disertai humor mudah diterima, enak dan menyegarkan. hanya saja
dalam penyampaian pesan yang disertai humor diusahakan jangan sampai terjadi
humor yang lebih dominan daripada materi yang ingin disampaikan.
Dalam mengolah dan menyusun pesan perlu memperhatikan
Beberapa hal Sebagai Beikut :
Ø Pesan yang disampaikan harus
dikuasai lebih dahulu, termasuk struktur penyusunannya yang sistematis
Ø Mampu mengemukakan argumentasi
secara logis. Untuk itu harus mempunyai alasan-alasan berupa fakta dan pendapat yang bisa mendukung
materi yang disajikan.
Ø Memiliki kemampuan untuk membuat
intonasi bahasa, serta gerakan-gerakan nonverbal yang dapat menarik perhatian
khlayak.
No comments:
Post a Comment